Gunung Bromo,
siapa sih yang belum pernah mendengar tentang gunung termahsyur ini? Anak kecil
dan nenek-nenek juga pasti sangat mengenal salah satu gunung kebanggaan
Indonesia ini. Gak percaya? Coba saja datang ke lokasi dan tanyakan langsung ke
anak kecil atau nenek-nenek yang kamu temui di sana. Tapi pastikan kamu punya
asuransi jiwa atau minimal asuransi kesehatan, soalnya saya tidak berani
menjamin efek langsung atau efek samping pertanyaan tersebut. Mungkin dampaknya
kurang lebih sama dengan kalau kamu bertanya di mana kamu bisa membeli apel
Washington kepada penjual apel Malang. Ok, mungkin tidak sama persis. Tapi intinya:
jangan mengaku pecinta traveling kalau kamu belum pernah mendengar tentang
Gunung Bromo. Dan kalau kamu pemegang KTP Indonesia, kamu layak dideportasi ke Siberia!
Tahu enggak
kenapa saya berani bicara keras seperti itu? Karena saya sudah pernah ke sana,
tentu saja. Sekali. Sombong? Terima kasih atas pujiannya. Tapi sebagai pemenang
lomba duta parawisata tingkat kelurahan, saya wajib memprovokasi kamu dan semua
orang yang belum pernah mengunjungi tempat yang luar biasa indah ini. Percayalah,
selama nafas masih dikandung badan, kamu WAJIB mengunjungi Gunung Bromo yang menjulang setinggi 2.392 meter di atas permukaan laut ini,
minimal sekali. Kalau masih gak percaya juga, sekali lagi, tanya deh ke anak
kecil atau nenek-nenek di sana.
Waktu itu
saya dan teman-teman mengunjungi Bromo untuk merayakan kelulusan kami dari
bangku kuliah. Ketika sampai di lokasi, hari sudah malam. Berhubung sudah
lelah, kami semua terkapar seadanya di kamar hotel yang sederhana (sesuai
budget mahasiswa, Red). Berselimutkan AC alam di bulan Desember yang lumayan
dingin. Temperatur di sini bisa bervariasi antara 3 sampai 20 derajat. Bisa bayangkan kalau kita yang terbiasa dengan temperatur rata-rata di negara ini yang berkisar 20an derajat, mendadak harus menyesuaikan diri dengan suhu 3 derajat! Jadi pastikan kamu membawa jaket, sweater, sarung tangan, dan sejenisnya
waktu datang ke sini. Kan gak lucu kalau kamu sampai terbujur kaku dan harus
dicairkan dengan api unggun. Pastikan juga kamu memakai sepatu yang enak buat
jalan kaki, atau sandal gunung. Percaya deh, gak akan ada yang muji kecantikan
kamu kalau datang pakai high heels. Apalagi
kalau kamu cowok. Dan ingat, bawa tas ransel atau sejenisnya yang mudah kamu
bawa. Koper four wheeler kamu tidak
akan terlalu efektif di sini. Tolong, untuk sekali ini saja, tahan hasrat fashionista kamu yang menggebu-gebu.
Pagi-pagi
buta kami sudah bangun untuk naik mendaki ke viewing point demi melihat pemandangan matahari terbit yang katanya
spektakuler. Langkah demi langkah, anak tangga demi anak tangga kami tapaki
demi melihat sang mentari. Melawan rasa kantuk yang masih mengintai, kami berjalan
menembus hawa dingin yang menusuk, kabut subuh yang cukup tebal, dan aroma
belerang yang membuat wangi parfum Paco Rabane saya hilang tak berbekas. Rasa
penasaran dan adrenalin traveling lah yang membuat kami semua akhirnya sukses mencapai
lokasi viewing point untuk melihat
fenomena alam yang keindahannya sudah melalang buana ini. Situs TripAdvisor
memberikan rating 4.5 bintang yang berdasarkan pada ratusan ulasan para
traveler yang telah mengunjungi salah satu destinasi ecotourism paling populer di Indonesia ini.
Source: wallpea.com |
Ok, cukup
dari saya. Sekarang giliran kamu yang take
action. Tentukan tanggal. Booking tiket pesawat dan hotel. Berangkat! Terserah mau dari Malang, Pasuruan, Probolinggo atau Lumajang. Ikutilah nasehat Nike dan Just Do It. Mendengar
seribu cerita pengalaman traveling orang lain tidak sedikitpun mendekati nikmatnya
menjalani dan mengalami sendiri. Kamu berhutang pada diri kamu sendiri, hidup
hanya sekali. Saya tunggu ceritanya di blog kamu.
- SW -
No comments:
Post a Comment